• (0274) 391007, 391288
  • rsudwonosari06@gmail.com

ENAM ARAHAN PRESIDEN TANGANI COVID-19


Juru bicara penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyatakan sejak WHO menetapkan pandemi Covid-19, Pemerintah merespons cepat dengan menerbitkan kebijakan bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah dan gunakan masker. Yang kemudian diikuti penetapan pandemi Covid-19 sebagai Bencana Nasional Non Alam.

''Ini diartikan penanganan pandemi Covid-19 harus dilaksanakan secara terpimpin oleh pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 baik ditingkat pusat maupun daerah,'' ujar Yuri. Pasalnya, pandemi Covid-19 telah berdampak secara multidimensional. Karenanya dibutuhkan kolaborasi dari seluruh sektor untuk bersatu padu, bahu membahu, dan bergotong royong melakukan upaya-upaya pencegahan guna memutus rantai penularan dan penyebaran Covid-19.

Untuk itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan #COVID19 dalam bekerja mengacu pada 6 arahan Presiden Joko Widodo.

Pertama, pengujian sampel harus dilaksanakan lebih masif serta diikuti isolasi yg ketat. Kemenkes, BUMN, TNI-Polri telah bersinergi untuk meningkatkan jumlah lab penguji sampel & meningkatkan kapasitas pemeriksaan, sehingga target 10 ribu sampel/hari bisa dicapai.

Kedua, sarana dan prasarana konsultasi medis sudah dibuka secara luas dengan telemedicine. Layanan ini bisa digunakan sebagai sarana untuk menjaga kita tetap sehat, mendapatkan informasi yg benar & mengurangi risiko utk berkunjung ke RS.

Ketiga, pemerintah melaksanakan komunikasi yang efektif dengan penjelasan yang transparan kepada masyarakat baik terkait rencana kegiatan, pelaksanaan kegiatan, hasil kegiatan, data dll.

Keempat, penegakan hukum dengan bantuan aparat negara agar masyarakat memiliki kepatuhan dan kedisiplinan untuk tetap di rumah dalam rangka mengurangi sebaran dan kontak dekat.

Kelima, Pemerintah memastikan arus logistik berkaitan kebutuhan masyarakat berlangsung lancar baik pusat ke daerah maupun dari gudang logistik ke masyarakat.

Keenam, pemerintah berkomitmen penuh untuk memberikan paket stimulus ekonomi yang tepat sasaran sebagai bagian dari jaring pengaman sosial agar fokus pada pemutusan rantai penularan Covid-19 bisa dilakukan semua pihak.

''Covid-19 hanya dapat dicegah dengan kedisiplinan yang kuat dan semangat gotong royong dengan dilakukan bersama-sama dan terus menerus, tidak boleh terputus, masyarakat Indonesia dapat bekerja, belajar dan beribadah di rumah, aksi solidaritas untuk menolong sesama,'' ujarnya. Untuk diketahui, tren kasus Covid-19 di Indonesia kian meningkat.

Sumber : https://www.kemkes.go.id/article/view/20050400002/6-arahan-presiden-tangani-covid-19.html

(UPKRS, 2020)

 

  • By admin
  • 05 Mei 2020
  • 17

Berita Terbaru


PT NEVIS Mengunjungi RSUD Wonosari untuk Praktik K3 dan Pengelolaan Limbah B3

Wonosari, 19 Juni 2025 – RSUD Wonosari mendapat kunjungan praktik…

RSUD Wonosari Ambil Bagian dalam Gerakan Jumat Bersih: Wujud Nyata Peduli Lingkungan

Wonosari, 13 Juni 2025 – RSUD Wonosari turut berpartisipasi aktif…

RSUD Wonosari Lakukan Studi Tiru Pelayanan Stroke ke RSA UGM: Menuju Layanan Stroke Terpadu dan Responsif

Yogyakarta, 12/06/25 – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kecepatan penanganan…

RSUD Wonosari Gelar Workshop Update INA-CBGs dan Strategi Klaim BPJS

Wonosari, 10/06/25 – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari menggelar…

RSUD Wonosari Laksanakan Penyembelihan Hewan Kurban di Momen Idul Adha 1446 H

Wonosari, 9 Juni 2025 — Dalam rangka merayakan Hari Raya…